Friday, 9 January 2015
Tanda - Tanda Tanaman Sakit
Tanaman yang menderita sakit sudah akan kelihatan tanda-tanda atau gejalanya dari luar. Simtom adalah tanda-tanda atau gejala penyakit. Tanda-tanda ini masih sulit untuk dijadikan pedoman guna menentukan apakah penyakit itu disebabkan oleh parasit atau nonparasit atau mungkin akibat gangguan hama. Untuk mengetahui penyebab penyakit dengan jelas, harus diteliti keadaan tubuh tanaman atau keadaan tanah. gejala sebenarnya adalah perubahan bagian tanaman yang merupakan reaksi tanaman terhadap masuknya benda asing seperti cendawan, bakteri, virus atau akibat kekurangan unsur-unsur makanan.
Tanda-tanda Tanaman Sakit bermacam-macam , diantaranya sebagai berikut:
Gambar 1 : Layu pada tomat (Sumber: http://www.anakagronomy.com) |
Layu : Di Musim kemarau, pada siang hari biasanya ada tanaman yang kekurangan air dan menjadi layu. Namun, setelah disiram dengan air, tanaman akan sehat kembali. Kelayuan seperti ini bukan karena penyakit parasit. Jika kelayuan yang diakibatkan terserang parasit, tanaman tidak mau tegar lagi walaupun disiram air. Penyebabnya adalah perakaran tanaman atau jaringan dalam batang tanaman telah rusak diserang cendawan atau bakteri sehingga pengangkutan air dari dalam tanah tidak bisa lancar.
- Rontok : Jika daun, ranting, bunga, atau buah rontok sampai berlebihan, boleh dipastikan bahwa tanaman menderita kelainan. Penyebabnya bisa penyakit parasit, nonparasit, atau hama. Misalnya, cabang atau pohon jeruk yang terserang jamur upas umumnya daunnya banyak yang rontok, bahkan bisa sampai habis.
- Perubahan warna : Daun yang mula-mula berwarna hijau cerah berubah menjadi kuning, hijau redup, atau hijau pucat disebut klorosis. Perubahan warna ini disebabkan oleh rusak atau tidak berfungsinya klorofil (zat hijau daun). Penyebabnya mungkin kekurangan cahaya matahari atau serangan penyakit. Perubahan warna juga terjadi dalam bentuk bercak-bercak cokelat karat, ungu, hitam, kelabu, keputihan, atau gabungan warna tersebut.
- Roset : Tanaman yang mula-mula ruasnya panjang menjadi pendek sehingga buku yang satu dengan yang lainnya bersinggungan sampai terbentuk roset. Jika pada roset ini tumbuh tunas, timbullah banyak tunas dalam satu ujung sehingga menyerupai sapu. Ada yang menyebut gejala ini sebagai sapu setan, misalnya pada tanaman kacang panjang yang diserang virus.
Gambar 2 : Nekrosis pada daun
(sumber : http://homeguides.sfgate.com/necrosis-
plant-diseases-39504.html) - Nekrosis : Nekrosis terjadi jika sekelompok sel di suatu bagian tanaman mati dan warnanya berubah menjadi cokelat sehingga timbul bercak cokelat. Jika awalnya terjadi di beberapa tempat, akhirnya bercak ini merata di seluruh permukaan bagian tanaman, misalnya pada daun, umbu, cabang, ranting, kuncup, bunga, dan buah. Sementara itu, nekrosis pada umbi kentang karena serangan virus.
- Kerdil atau Atrofi : Daun kadang menjadi kecil, demikian juga buah atau bagian tanaman lainnya. Bahkan, seluruh tubuh tanaman dapat menjadi kerdil, misalnya pada tanaman pada tanaman padi yang diserang wereng, kemudian terkena virus sehingga tanaman menjadi kerdil seperti rumput. Penyakit itu disebut penyakit kerdil rumput.
- Hipertrofi : Adanya parasit atau faktor-faktor lain akan merangsang pertambahan besar bagian tanaman melebihi normal, misalnya pada akar, daun, dan buah. Hal ini disebabkan pembelahan sel yang bertambah banyak dan membentuk sel-sel yang lebih besar (hipertrofi)yang akan menambah besar organ. Gejala ini disebut hyperplasia. Misalnya pada akar Leguminosae yang berbintil-bintil karena adanya bakteri Rhizobium sp.
- Etiolasi : Pertumbuhan tanaman memenjang kerdil, pucat, dan lemah karena kekurangan sinar matahari, seperti pada semai kol yang ternaungi. Gejala ini disebut etiolasi. Tanaman yang terkena etiolasi mudah terserang penyakit semai roboh.
- Daun berlubang-lubang : Bercak berbentuk linkaran pada tanaman kentang yang disebut bercak kering Alternaria solani. Bercak tersebut bisa menjadi kering dan rontok sehingga menjadi lubang yang disebut perforasi atau lubang peluru (shot hole)
- Kangker : Luka setempat pada batang berkayu sering mengakibatkan kulit menjadi rapuh dan mudah dilepas. Selain itu, luka menjadi terbuka sehingga terlihat kayunya. Kanker bisa berjangkit semusim atau tahunan sehingga dari musim ke musim semakin bertambah besar. Tanama apel sering terserang penyakit kanker pada batang, cabang, atau buahnya.
- Semai roboh (damping off) : tanaman semai selada sering terkena penyakit semai roboh. Batangnya menjadi lunak, lalu roboh, busuk, dan mati. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh udara lembab dan kekurangan sinar matahari. kondisi tersebut biasanya disebabkan atap persemaian tidak terbuka.
Gambar 3: Daun tomat mengeriting - Daun mengeriting : Daun tomat dan kentang mengeriting karena serangan virus.
- Eksudasi (exudate) : Eksudasi terjadi pada tanaman sakit yang mengeluarkan cairan. Bentuk dan warna cairan berbeda-beda, tergantung tanaman dan penyakitnya. Misalnya, gummosis yang mengeluarkan cairan jernih atau amber (warna seperti cokelat) atau blendok pada tanaman jeruk yang sakit karena phytophthora parasitica. Jika yang dikeluarkan cairan resin, misalnya pada tanaman pinus, penyakit ini disebut resinosis. Jika yang dikeluarkan getah atau lateks, penyakit ini disebut lateksosis.
- Mumifikasi : Buah menjadi kering mengerut seperti mumi. Mula-mula buah menjadi basah, lalu terisi benang-benag cendawan parasit hingga mulai mengerat dan kering. mumi biasanya tetap tergantung di pohon atau bisa juga rontok. Selanjutnya, mumi menghasilkan spora yang bisa tersebar ke mana-mana.
- Kudis : Daun, ranting, cabang, dan kulit, buah jeruk sering diserang kudis berupa bintik-bintik berwarna kuning kecoklatan dan bergabus. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sphaceloma fawcetti. Umbi kentang yang diserang kudis berubah warna menjadi cokelat tua, bentuk bercaknya tidak teratur serta sedikit menonjol, dan bergabus, Penyebabnya yaitu Streptomyces scabies.
- Busuk : Ada dua macam penyebab busuk, yaitu busuk kering dan busuk basah. Penyakit busuk ini bisa menyerang akar, batang, kuncup, dan buah.
- Tepung : Daun, batang, atau buah kapri kelihatan berwarna putih karena tertutup tepung. Tepung ini merupakan spora yang bisa berhamburan ke mana-mana jika dihembuskan angin. Penyebab penyakit tersebut adalah cendawan Erysiphe polygoni.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
sangat membantu
ReplyDeleteMakasih., :)
ReplyDeleteMakasih., :)
ReplyDelete