Sunday 4 January 2015

Pertanian Organik

No comments :
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia buatan pabrik. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food-safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat makin pesat.

Pertanian organik sebenarnya sudah dikenal oleh manusia sejak dulu. Saat itu, semua dilakukan secara tradisional dan memanfaatkan bahan alamiah. Sejalan dengan pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat dan kebutuhan akan pemenuhan hidup tinggi maka dilakukan berbagai program intensifikasi dibidang pertanian. Salah satunya adalah rekayasan teknologi bibit unggul sehingga dikenal dengan ‘revolusi hijau’(Green Revolution). Penanaman bibit unggul selalu disertai dengan masukan yang tinggi (high input technology). Pada awalnya revolusi hijau di Indonesia memberikan dampak yang segnifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan; dimana penggunaan pupuk kimia buatan pabrik, penanaman varietas unggul berproduksi tinggi (high yield variety), penggunaan pestisida, intensifikasi lahan dan lain-lain mengalami peningkatan. Namun dari kegiatan yang dilakukan menimbulkan dampak yang negative akibat dari kesalahan manajemen di lahan pertanian. Pencemaran pupuk kimia buatan pabrik, dan penggunaan bahan kimia yang berlebih berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia. Pemahaman akan bahaya dari bahan kimia belakangan ini mulai disadari sehingga perlu dicarikan solusi bercocok tanam yang dapat menghasilkan produk yang bebas dari cemaran bahan kimia buatan pabrik serta menjaga lingkungan yang lebih sehat. Sejak itulah mulai dilirik kembali cara pertanian alamiah (back to nature). Namun pertanian organik modern sangat berbeda dengan pertanian alamiah di jaman dulu. Dalam pertanian organik modern dibutuhkan teknologi bercocok tanam, penyediaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit menggunakan agen hayati atau mikroba serta manajemen yang baik untuk kesuksesannya.

Praktek pertanian organik dilakukan secara hati-hati dengan maksud untuk memulihkan dan kemudian mempertahankan stabilitas ekologi di dalam usaha dan berwawasan lingkungan. Kesuburan tanah dipertahankan dan ditingkatkan oleh suatu sistem yang mendukung aktivitas biologi di dalam tanah, dan konservasi sumberdaya tanah. Pengelolaan gulma, hama, dan penyakit dicapai dengan suatu integrasi biologi, budidaya, dan metode pengendalian mekanis dengan system budidaya dan pengolahan tanah minimum, seleksi dan rotasi tanaman, daur ulang sisa tanaman dan hewan, pengelolaan air, dan pemanfaatan serangga untuk mendorong hubungan mangsa dan predator yang seimbang serta memberikan dukungan terciptanya biodiversitas.

Sejauh ini pertanian organik disambut oleh kalangan masyarakat, meskipun dengan pemahaman yang berbeda. Berdasarkan survei di lahan petani Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dilakukan Balai Penelitian Tanah, perbedaan paham tentang pertanian organik di beberapa petani tergantung pengarahan yang disampaikan. Petani Jawa Barat tampaknya lebih maju karena mereka umumnya petani sudah mapan, dan komoditi dikembangkan adalah sayur-sayuran serta buahbuahan

(contoh: salak Pondoh). Di Jawa Tengah, selain buah-buahan seperti Salak juga mulai dikembangkan padi organik. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah Jawa Tengah mendukung sepenuhnya petani yang membudidayakan padi secara organik, antara lain dengan cara membeli produksi petani sampai produksinya stabil dan petani bisa mandiri. Contoh di kabupaten Sragen, dicanangkan gerakan ’Sragen Organik’. Di Jawa Timur, umumnya berkembang kebun buah-buahan organic seperti Apel Organik. Terlepas dari apakah itu benar-benar sudah merupakan produk organik ataukah belum, sebagaimana akan dibahas nanti, perkembangan pertanian organik ini perlu mendapat arahan dan perhatian secara serius dari pemerintah.

No comments :

Post a Comment