Saturday, 20 June 2015
MANFAAT LAIN JERAMI PADI
Gambar 1 : Jerami padi Sumber: http://www.briliana.com/cara-fermentasi-jerami-padi/ |
Jerami merupakan
salah satu sumber bahan organik yang mudah,murah dan mampu mensubstitusi
kebutuhan pupuk kimia. Saya mencoba mengupas hubungan jerami dan hama penyakit
yang memusingkan petani beberapa tahun terakhir ini.
Seperti kita
maklumi bersama,dalam beberapa tahun belakangan ini petani kita begitu
direpotkan oleh silih bergantinya serangan hama penyakit : Penggerek batang, Wereng,Tungro,HDB,Blast
, asem2 an dll yang sepertinya sulit dikendalikan oleh pestisida kimia.
Kita pun
hanya bisa mengkambinghitamkan cuaca ekstrem yang menyebabkan ini semua.Pendapat
tersebut tidak salah,namun faktor utama yang menyebabkan ini semua disinyalir
adalah kebiasaan petani yang membakar,membuang jerami padi yang terjadi selama
puluhan tahun.
Nah,
pertanyaannya sekarang, mengapa ketiadaan jerami sangat berpengaruh pada
ledakan hama penyakit?
Mekanisme dan Keuntungan Penggunaan Jerami Padi
Kenaikan produksi gabah akibat penggunaan jerami
kemungkinan dapat disebabkan oleh satu hal-hal berikut ini:
- Kenaikan pasokan N
- Pola pelepasan N yang sesuai
- Kenaikan pasokan K
- Kenaikan pasokan unsur hara lainnya
- Perbaikan struktrur tanah
Lima ton jerami mengandung 30% kg N. Kurang lebih
10% N diserap selama pertanaman pertama, dan 10% lagi diserap oleh pertanaman
berikutnya ( Yone yama dan Yoshida, 1977). Apabila pupuk diserap tanaman pada
awal pertumbuhan, puncak penyerapan N yang berasal dari mineralisasi jerami
pada pertengahan pertumbuhan dan hal ini sejalan dengan puncak kebutuhan
tanaman.
Meskipun kontribusi 5 ton jerami terhadap kebutuhan
N hanya 3 kg/ha/musim, dalam jangka panjang pengaruhnya akan tampak nyata.
Penggunaan jerami secara berkesinambungan akan membangun/ meningkatkan
kandungan bahan organik tanah, dan pasokan N dapat terjamin. Pola penyerapan N
oleh tanaman padi berbentuk sigmoid, sehingga pelepasan N tersedia terjadi pada
tanah yang kaya bahan organik (Broadbent, 1979)
Jerami padi mengandung kalium bentuk tersedia 1,0%
-3,7%. Pembenaman 5 ton jerami dalam bentuk segar atau abu meningkatkan kandungan
K tanah sebesar 100 kg. Untuk tanah yang kahat K, abu bakaran jerami dapat
menggantikan pasokan pupuk K (Amarasiri dan Wickremasinge, 1977). Keuntungan
dari pembenaman jerami tidak hanya meningkatkan K tanah, tetapi juga
meningkatkan penyerapan oleh tanaman. Seperti telah dikemukakan oleh Beye
(1974) bahwa kenaikan penyerapan K oleh tanaman padi terjadi apabila jerami
dibenamkan ke dalam tanah.
Lima ton jerami padi mengandung 7 kg P dan S, 20 kg
Ca, 5 kg Mg dan 350 kg Si. Karena P dan S merupakan bahan yang tak-terbarukan
dan karena bahan organik merupaka sumber terbesar unsur tersebut, maka
mendaur-ulang jerami harus dapat memperlambat proses penguranggannya.
Ada apa
dengan silika? Silika adalah hara mikro yang yang sangat penting bagi
tanaman.Banyak terkandung pada tanaman graminae seperti padi,tebu dan jagung
yang terdapat pada daun,batang dan gabah.Secara umum manfaat silikat adalah
sbb:
- Sebagai protector dan regulator dalam proses fotosintesis dan kegiatan enzim.
- Meningkatkan toleransi tanaman pada kekeringan.
- Dapat mengurangi tingkat keracuna Fe,Mn dan Al seperti yang terjadi pada tanah masam dan berdrainase buruk.
- Memperkuat jaringan epidermis batang sehingga lebih tahan rebah
- Meningkatkan ketersediaan hara P dalam tanah.
- Meningkatkan ketahanan tanaman pada hama dan penyakit.
Peran
Silikat pada Padi
Silikat
tidak termasuk hara esensial bagi tanaman,namun demikian manfaat unsur Si bagi padi
sangat penting.Si diperlukan untuk menjadikan tanaman memiliki daun yang lebih
tegak (tidak terkulai) sehingga daun efektif menangkap radiasi matahari dan
efisien dalam penggunaan nitrogen.Tanaman cukup Si memiliki daun yang terlapisi
Silikat dengan baik.Menjadikannya lebih tahan dari serangan penyakit baik fungi
dan blast.Batang juga lebih kuat terhadap serangan penggerek batang dan wereng
batanng coklat.Dengan adanya silica yang cukup meningkatkan kemampuan akar
mengoksidasi lingkungannya seperti ion fero (fe2+) menjadi feri (fe3+) sehingga
pada lahan yang banyak besinya tanaman menjadi tidak keracunan unsure
besi,demikian pula dengan Mn2+ yang dalam jumlah banyak dapat meracuni tanaman
menjadi berkurang karena teroksidasi menjadi Mn4+.
Secara
umum,pemeberian silica dapat memperbaiki fisiologis tanaman dan dapat meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan hama,penyakit dan kerebahan. Penambahan
silica pada padi dalam sebuah penelitian meningkatkan jumlah gabah per malai
dan bobot gabah isi perumpun (Takahashi 1995).kecukupan silika juga menyebabkan
daun bendera tetap tegak sehingga proses fotosintesis dari kanopi dapat
meningat sampai 10% (Cock and Yoshida 1970).
Peran
silikat dalam Ketahanan padi terhadap penyakit
Penyakit
Blast yang disebabkan oleh cendawan Prycularia Oryzae merupakan salah satu
masalah penyakit utama pada padi terutama pada padi gogo.Penyakit Blast
menyerang tanaman mulai dari stadia muda hingga pengisian bulir dimulai dari
batang,daun hingga leher malai.Serangan serius pada fese vegetative dapat
menyebabkan kematian tanaman sedangkan pada fase generative yang dapat
meyebabkan patahnya leher malai dan bulir padi yang hampa yang bisa menurunkan
hasil panen 50%-90% (Amir dan kardin 1991)
Munculnya
penyakit blast di lahan sawah,diduga disebabkan kandungan silikat pada lahan
sawah sudah mulai menurun karena pengelolaan yang intensif sehingga kehilangan
silikat yang tinggi.Peran penting silikat disini adalah tanaman yang memiliki
kandungan silikat cukup, batang dan daun memiliki lapisan epidermis yang kuat
sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi yang disebabkan oleh
jamur dan bakteri.
Peran
Silikat dalam ketahanan padi terhadap Hama
Seperti
kita ketahui bersama masalah utama hama padi yang sering menyerang beberapa
tahun belakang ini adalah Wereng batang coklat (WBC) dan Penggerek Batang yang
menyerang baik pada stadia vegetative maupun generative,yang tentu saja
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.Berbagai upaya telah banyak dilakukan
seperti pengendalian dengan pestisida .Namun cara konvensional ini menimbulkan
resistensi/kebal hama terhadap pestisida juga mencemari lingkungan.Sehingga
diperlukan alternative pengendalian yang lebih efektif.
Ada fakta
menarik dari sebuah penelitian bahwa dengan pemberian silikat dapat menekan
serangan hama seperti wereng batang coklat,wereng hijau,penggerek batang,wereng
punggung putih secara signifikan (Ma dan takahashi 2002).Larva dan hama yang
memakan tanaman yang berkadar silikat tinggi alat mulutnya aus sehingga hama
tidak menyukainya (Sasamoto 1961)
Pengaruh
nyata dari aplikasi silikat pada tanaman padi terhadap penurunan intensitas
serangan hama adalah, pada batang padi yang mengandung konsentrasi silikat
tinggi hanya ditemukan 2 larva penggerek daripada berkadar rendah 22 ekor per
pot. Demikian pula dengan jumlah kotoran penggerek,pada batang padi yang
berkadar silikat tinggi hanya ditemukan 2 gram kotoran berbeda jauh dengan yang
berkadar rendah 139 gram per pot (Ma Takahashi 2002).
Dari
beberapa fakta penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jerami
merupakan salah satu faktor terpenting dalam budidaya padi.Yang tidak hanya
sebagai penyumbang terbesar C organik dalam tanah tetapi juga sebagai sumber
hara mikro silikat yang penting dalam mengendalikan serangan hama maupun
penyakit tanaman padi.
Akhir
kata,masihkan kita menyia-nyiakan jerami padi dengan membakar dan atau
membuangnya???
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment